Select your Top Menu from wp menus

Dosen BLU Prodi PPKn Masuk Nominator 5 Besar Nasional Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi 2020

Salah satu dosen BLU program Studi PPKn, Shofia Nurun Alanur S, S.Pd.,M.Pd., masuk 5 besar nasional dalam ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Tahun 2020. Shofia mengikuti kegiatan ini bersama pasangannya alias Suaminya, Idris Mamonto S.H.,M.H., yang juga Dosen LB di Fakultas Hukum serta berprofesi sebagai Advokat dan Konsultan Hukum. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemenpora RI ini digelar dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang ke 92 tahun.

Dihubungi melalui media sosial Whatsapp, berikut hasil wawancara kami bersama Shofia.

Admin : Seperti apa lomba yang ibu ikuti ini ?

Shofia : Lomba pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi ini merupakan ajang pemilihan pasangan muda suami dan istri, yang memiliki prestasi masing-masing maupun bersama, serta cerita-cerita inspirasi dalam kehidupannya, terkait wawasan keluarga harmonis, pengasuhan dan perlindungan anak, pemuda sahabat anak, pencegahan KDRT, dan kesehatan reproduksi dalam keluarga.

Admin : Bagaimana awal mula ikut kegiatan ini?

Shofia : Saya tahu lomba ini sejak tahun 2019. Waktu itu sudah niat mau ikut, tapi waktu itu persyaratannya agak rumit (mengapload surat domisili) sementara posisi saat itu di kampung untuk acara aqiqah anak. Tahun ini juga pas lihat instagram, muncul info flyernya dengan batas waktu daftar tanggal 30 september. Tetapi saya terlambat juga daftarnya. Tiba-tiba tanggal 4 oktober pagi lihat status fb teman kalau batas waktu pendaftaran sampai tanggal 4 oktober. Alhamdulillah saya masih punya kesempatan untuk daftar.

Admin : apa saja berkas yang di upload?

Shofia : Administrasi yaitu KTP, KK, Buku Nikah, Pas foto. Berkas lainnya ada Histori pernikahan, profil suami dan istri, serta sertifikat prestasi yang pernah diraih. Hari itu agak mepet waktunya karena hanya sampai jam 10 malam. Sementara saya urus berkasnya dari cari satu-satu berkasnya, scan, dan menulis histori dan profil. Alhamdulillah saya bisa upload 4 menit sebelum pendaftaran di tutup.

Admin : Apakah sudah punya firasat akan lolos? Kapan diumumkan ?

Shofia : sama sekali tidak punya firasat karena berpikir yang ikut lomba ini dari seluruh Indonesia yang tentunya lebih dari saya. Hanya harapan pasti ada. Informasi sebelumnya tanggal 7 oktober pengumumannya, tetapi saya hubungi panitia ternyata diundur juga pengumumannya. Setiap hari saya amati terus akun Kemenpora untuk lihat info yang lulus seleksi. Akhirnya, pada tanggal 13 oktober, pas lagi memasak di dapur tiba-tiba lihat hp, ada wa masuk dari nomor kontak “Pemilihan Pasangan Muda” yang isi pesannya, “Hai pasangan muda, selamat kamu lolos dalam 15 besar pasangan muda inspiratif dan berprestasi 2020”. Saya kaget dan langsung sujud syukur. Tidak menyangka sama sekali bisa masuk 15 besar.

Admin : setelah masuk 15 besar, apa seleksi selanjutnya?

Shofia : selanjutnya, kami 15 besar digabungkan dalam satu grup wa. Untuk diberikan informasi seleksi tahap kedua untuk mendapat 5 besar yang nantinya 5 besar ini akan diundang ke Jakarta. Seleksinya akan dilaksanakan besoknya, tanggal 14 oktober 2020. Tahap ini penjurian melalui aplikasi zoom. Kami diminta untuk membuat power point untuk mempresentasikan apapun terkait prestasi dan inspirasi serta wawasan-wawasan yang sudah saya sebutkan tadi. Dan harus mengenakan baju adat daerah masing-masing. Dari 15 besar peserta, hanya kami perwakilan dari sulawesi tengah, lainnya berasal dari jawa timur, jawa barat, jawa tengah, sumatera selatan, nusa tenggara barat, dan sulawesi selatan.

Admin : bagaimana persiapan penjurian untuk mencari 5 besar?

Shofia : persiapannya, saya membuat slide presentasi yang singkat tetapi menarik, karena kita dibatasi waktu hanya 10 menit untuk presentasi dan 30 menit tanya jawab oleh juri. Sedangkan persiapan baju adat, siang jam 12 baru dapat baju adatnya. Padahal penjurian pukul 14.00. saya menyewa baju adat Kaili satu pasang dengan suami dengan harga 100 ribu per-pakaian. Jadi total 200ribu untuk sekali pakai. Selebihnya, kami mempersiapkan mental dan tidak lupa tetap berdoa dan berserah kepada Allah, memohon kemudahan untuk dapat memberikan yang terbaik, dan diberkahi oleh Allah SWT.

Admin  : Apa yang ditanyakan oleh juri saat presentasi ?

Shofia : sebelumnya, sebenarnya saya gugup karena sudah melanglang buana pemikiran kira-kira apa yang ditanyakan juri. Pasti banyak, pikir saya. Ternyata, juri hanya memberikan satu pertanyaan, “Apa prestasi anda ketika menjadi mahasiswa”?. Alhamdulillah, kami bersyukur karena selama menjadi mahasiswa, kami berdua diizinkan oleh Allah untuk berkarya dan berkontribusi sesuai dengan minat dan bakat kami masing-masing yang tentunya atas izin Allah. Alhamdulillah pernah meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah dari tahun 2014 sampai 2015 hingga tingkat nasional dan meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi UNTAD tahun 2015. Suami yang juga alumni fakultas hukum Untad sewaktu S1 angkatan 2011, pernah meraih juara 1 Debat Konstitusi, Juara 1 Lomba Peradilan Semu, dan salah satu mahasiswa penerima bidik misi yang diundang langsung oleh Presiden SBY di Jakarta dalam pertemuan mahasiswa bidik misi seluruh Indonesia. saya sendiri Alhamdulillah, berkat nasehat, bimbingan, arahan, dan didikan dosen-dosen selama saya kuliah, atas izin Allah bisa meraih juara di beberapa kompetisi. Tentunya, sampai di titik ini saya masih selalu ingin dibimbing dan diarahkan oleh dosen-dosen saya yang saya sudah anggap sebagai orang tua saya.

Admin : Bagaimana respon juri saat menjawab pertanyaan ?

Shofia : Alhamdulillah, juri merespon dan mengapresiasi kami berdua. Khususnya suami yang sangat aktif dalam berorganisasi dan beberapa kali diundang sebagai pemateri, narasumber maupun moderator. Antara lain menjadi sebagai anggota DPD KNPI Kota Palu, moderator dalam beberapa kegiatan Bawaslu Provinsi Sulteng sejak tahun 2017, dalam kegiatan webinar nasional bawaslu provinsi, narasumber dalam berbagai kegiatan GP ANSOR sebagai salah satu anggotanya, pemateri dan pemberi motivasi kepada siswa dan mahasiswa, narasumber dalam kegiatan lingkar demokrasi, dan dalam Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor.  

Admin : bagaimana hasil penjurian 15 besar?

Shofia : alhamdulillah, pada tanggal 15 oktober. Waktu itu pas bangun karena ketiduran jam 14.30, buka WA dan ada pengumuman “selamat kepada 5 besar peserta terpilih. Berikut link daftar peserta terpilih”. Saya deg-degan saat membuka link itu. Dan alhamdulillah, lagi-lagi bersyukur, nama saya dan suami ada di antara 5 besar peserta terpilih. Dan kembali kami lima pasangan dimasukkan dalam grup WA untuk mendapatkan informasi untuk keberangkatan ke Jakarta mengikuti tahap akhir seleksi.

Admin : apa yang dipersiapkan untuk mengikuti seleksi tahap akhir dan tanggal berapa?

Shofia : sebenarnya, seluruh tahap ini terkesan terburu-buru. Kami pada tanggal 15 oktober diberitahukan untuk seleksi di jakarta itu akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2020. Kami juga diberitahu untuk membuat Video Profil berisi prestasi dan inspirasi, dengan durasi 2 menit dan di upload paling lambat tanggal 18 oktober siang. Instruksinya untuk dibuat dengan sungguh-sungguh karena menjadi bagian dari penilaian juri dan akan ditampilkan di TVRI. Segera saya mencari siapa yang bisa membuatkan video tersebut. Tentu harus menguras biaya dan juga waktu untuk mengumpulkan file-file foto yang mendukung video belum lagi, video yang dibuat masih harus direvisi sudah baik atau belum. Disamping itu, harus mengenakan baju adat pada saat penjurian. Saya lalu mencari tempat sewa baju adat yang terjangkau harganya, sebab di tempat sebelumnya, saya harus membayar 300ribu per pakaian. Berarti berdua dengan suami terhitung 600ribu. Alhamdulillah saya dapat tempat penyewaan yang jauh lebih bagus dengan harga yang terjangkau.

Admin : bagaimana persiapan berangkat ke jakarta? Apakah anak juga turut dibawa?

Shofia : Iya, panitia memberikan 1 tiket untuk anak di bawa serta. Namun, H-1 sebelum berangkat, pihak maskapai mengharuskan anak untuk di rapid test. Saya dan suami keberatan dengan hal tersebut. Apalagi saat ini surat edaran gubernur bahwa ketika masuk ke daerah sulteng (antar provinsi) apalagi jakarta, harus swab test. Kami tidak tega kalau anak  kami harus di rapid dan swab test. Dengan diskusi yang panjang, akhirnya kami memutuskan untuk tidak melanjutkan proses seleksi ini di Jakarta.

Admin : sayang sekali ya. Padahal sudah masuk 5 besar, tinggal selangkah lagi.

Shofia : sebenarnya ini keputusan besar sekali. karena sudah berjuang sejauh ini. kecewa pasti ada. Tetapi harus ikhlas dan menerima, ini sudah jalan terbaik. Berharap Allah ganti dengan rejeki yang lebih baik. aamiin

About The Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *