Pada era globalisasi, dunia mengalami perubahan besar dan mendasar di berbagai bidang dan tingkatan. Perubahan tersebut digerakkan dan didorong oleh adanya: (1) kemajuan luar biasa (revolusi) yang terjadi di berbagai bidang, terutama teknologi informasidankomunikasi(TIK), teknologi industri, dan bioteknologi; (2) pergeseran alokasi sumberdaya finansial, manusia, dan sebagainya; dan (3) pergeseran struktur geopolitik. Perubahan besar dan mendasar tersebut memacu proses globalisasi. Proses globalisasi mempunyai 2 (dua) kecenderungan, yaitu: (1) globalisasi memberikan dorongan kuat terjadinya universalitas yang menyangkut tata nilai, pola pikir, dan pola kerja yang melampaui batas-batas negara (borderless); dan (2) dari perspektif sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Globalisasi membuat setiap orang menjadi bagian dari masyarakat global yang perlu mengambil manfaat yang sebesar-besarnya, tetapi di pihak lain globalisasi dapat mengakibatkan munculnya rasa nasionalisme yang sempit sehingga dapat mengakibatkan perpecahan (disintegrasi).
Karakter bangsa yang kuat dan berlandaskan kesatuan dalam keanekaragaman sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia global tersebut. Bangsa Indonesiaadalah bangsa yang terbentuk dari keanekaragaman budaya, karakter, ciri fisik dan nonfisik yang memiliki keunikan masing-masing. Pembangunan nasional pun harus selalu mempertimbangkan ciri khas bangsa yang memiliki keanekaragaman karakter tersebut. Hal ini menjadi faktor kekuatan untuk membangun daya saing bangsa di tingkat global. Selain karakter, Iptek berperan penting dan menentukan dalam kehidupan skala global sebagai daya penggerak kehidupan manusia. Pada sisi lain, laju perkembangan iptek yang sangat pesat, juga akan mempercepat pengusangan (obsolence) berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, tak dapat dielakkan lagi, setiap manusia dan masyarakat/bangsa, dan institusi lainnya harus terus menerus menyesuaikan diri pada kondisi lingkungannya yang terus berubah dengan cepat.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang cepat tersebut, setiap manusia tidak dapat terlepas dari tuntutan profesionalime dalam bidangnya masing-masing. Hal inilah yang akan menjadi titik penentu mereka dalam memosisikan dirinya dalam dunia global. Dengan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini, tentu saja profesionalisme saja tidak cukup. Setiap manusia harus memiliki karakter yang kokoh dan positif untuk menunjang profesionalime sehingga mereka memiliki martabat yang baik pula di kalangan masyarakat global.
Jurusan Pendidikan IPS adalah wahana untuk mengembangkan inovasi edukatif yang mendorong pembentukan karakter bangsa yang positif, dan menjadi inspirasi bagi masyarakat global untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme dan martabat. Selain itu, jurusan ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas sesuai dengan kebutuhan, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang kuat, mandiri, terbuka, unggul, dan progresif.
Untuk mencapai visi dan misi Jurusan Pendidikan IPS, maka perlu disusun Rencana Strategik (Renstra). Renstra Jurusan Pendidikan IPS disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan pada kurun waktu empat tahun mulai 2015 s.d 2019. Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, motto, strategi pengembangan, dan rencana kerja tahunan Jurusan Pendidikan IPS.